Selasa, 22 Maret 2016

Potensi Diri


Pada kesempatan ini author akan berbagi pengalaman tentang potensi diri sebenarnya artikel ini ditunjukan untuk menyelesaikan tugas kuliah Ilmu Budaya Dasar. Yang akan kita bahas adalah pengetian potensi diri, bagaimana kita menyadari potensi yang ada pada diri kita, apa yang harus kita lakukan dengan potensi diri kita, apa yang kita dapat dari mengetahui potensi diri dan juga author juga akan memberikan contoh dari potensi diri author sendiri *ceritanya narsis gitu. Nah kita mulai dengan pengertian.

Pengertian

                Potensi diri adalah kemampuan yang dimiliki individu yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan dalah berprestasi atau kemampuan yang terpendam pada diri seseorang. Dari segi peristilahan, kata potensi berasal dari bahasa Inggris to potent yang berarti keras atau kuat. Dalam pemahaman lain kurang lebih semakna, kata potensial mengandung arti kekuatan, kemampuan, dan daya, baik yang belum maupun yang sudah terwujud, tetapi belum optimal. Sementara itu, dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, yang dimaksud potensi adalah kemampuan-kemampuan dan kualitas-kualitas yang dimiliki oleh seseorang, namun belum digunakan secara maksimal. Yah kalau singkatnya si bakat terpendam gitu.

                Untuk lebih jelasnya kita buat contoh dari sisi sikap author, author itu suka mengerjakan semuanya sendiri, bisa disebut mandiri atau tidak bergantung pada diri orang lain misalnya kalau melakukan sesuatu lebih nyaman mekalukan nya sendiri dari pada berkelompok tapi bukan berarti saya bisa hidup sendiri ya. Kadang kadang jika ada tugas kelompok, author lebih ingin mengerjakannya sendiri ketimbang bersama sama dengan kelompok. Kalau dari sisi intelektual author, author belih suka pelajaran yang menggunakan logika dari pada ilmu yang sudah ditetapkan dari awalnya misalnya author suka mata kuliah ilmu sosial dasar yang berhunbungan dengan sikap masyarakat ketimbang dengan mata kuliah kimia atau yang berbau hitungan *tidak suka bukan berarti tidak mau atau tidak bisa ya. Boleh curhat dikit, kan author sekarang kuliah jurusan Teknik Informatika yang merupakan gudangnya matematika *jadi jangan bilang kalau di TI kalian bisa bebas dari matematika hahaha, terus kalian tau nggak kenapa author milih Teknik Informatika ketika?. Eitt jangan salah matematika itu pelajaran logika lohh, di jurusan TI sangat dibutuhkan logika yang jalan. Di TI kan buat program ya, nah kalau buat program otomatis harus menggunakan logika yang fakta kalau tidak program tidak akan berguna. Jadi di TI akan mahasiswa ditekankan pada matematikanya
                Dalam perkuliahan TI author merasa lebih berpotensi ketimbang di jursan lain, karena author suka bongkar bongkar software atau applikasi karenakan author penasaran sama apasih yang ada di dalam komputer atau handphone kok bisa menghitung sendiri, bisa ada animasinya jadi suka deh tuh nongkrong depan laptop. Kelebihan author, author itu rajin dan selalu mempersiapkan semua hal dari jauh jauh hari. Jadi kalau ada tugas hari ini misalnya author selalu berusaha menyesekaikannya hari itu juga jadi jarang nunda nunda pekerjaan soalnya author itu orang nya  mudah lupa dan mudah panik, misalnya author lupa tugas Matematika Informatika yang dikumpulin tiga hari yang akan datang pasti deh bakal kebingungan, panik terus kalau sudah panik malah tidak bisa berpikir lagi pada akhirnya mengerjakannya di kampus *jangan ditiru ya. “Kelebihan ada untuk menutupi kekurangan”. kalau dibidang olahraga author cukup ahli misalnya olanraga renang awalnya hanya sebagai hobi atau kegemaran. Akan tetapi, lama-kelamaan menikmati permainan tersebut, lalu keterampilan bermain menjadi lebih baik. Setelah mengenali potensi tersebut, author kemudian berlatih lebih giat kemudian ikut beranding dalam kompetensi lalu menang, walau tidak menjadi atlet *malah jadi programer wkwk ya setidaknya kita sudah melakukan yang terbaik “Tidak ada usaha yang sia sia jika kita melakukanya dengan sungguh sungguh".

Mengenali potensi pada diri sendiri

Perlunya mengetahui potensi diri adalah sebagai upaya untuk memperluas dan memperdalam kesadaran mengenai berbagai kecenderungan dan kekhususan diri sendiri, baik yang sudah teraktualisasi maupun yang belum. Kita dapat mengukur potensi diri dari berbagai kecenderungan atau kelebihan kita. Akan tetapi, karena kecenderungan itu sebagian merupakan hal yang bersifat abstrak, maka pengenalan dan pengukuran kita belum tentu sempurna.
Pada sisi lain, seseorang juga harus mampu bersikap objektif dan realistis dalam memandang potensi dirinya. Objektif bermakna bahwa kita harus mampu mengenal dengan baik apa yang menjadi potensi kita. Hal ini penting karena dengan bersikap objektif kita  dapat mengembangkan potensi tersebut secara proporsional, yakni sesuai dengan proporsi,sebanding, seimbang, dan berimbang. Selain itu, kita juga harus realistis, artinya dalam mengukur potensi hendaknya kita berpijak pada kenyataan, misalnya potensi apa yang kita miliki, potensi mana yang harus kita kembangkan, dan lain sebagainya. Jangan sampai kita berusaha tanpa perhitungan dan membuat target yang tidak sesuai dengan kemampuan kita. Hal yang demikian justru dapat membawa kita pada kegagalan, bukan keberhasilan.
Dalam pengembangan diri, pengukuran potensi dimaksudkan untuk mengetahui sejauh manakah potensi-potensi yang dimiliki oleh seorang individu, baik yang diperoleh melalui introspeksi diri, melalui feedback dari orang lain, maupun melalui tes psikologi.

Jadi, jelaslah bahwa memahami potensi diri itu sangatlah penting dan memang perlu diupayakan oleh setiap pribadi. Sebab dengan memahami dan mengetahui potensi atau talenta yang kita miliki itu, ia dapat membantu kita meningkatkan kinerja (produktifitas)  kita lebih baik lagi dari tugas-tugas atau dari apa yang kita lakukan sehari-hari dalam hidup. Selain itu, potensi itu pulalah yang akan mengarahkan dan memotivasi kita untuk lebih meningkatkan produktifitas hidup kita sehari-hari. Namun, yang perlu dingat adalah potensi itu bukanlah sebuah produk atau barang yang sudah jadi. Potensi atau talenta yang dapat meningkatkan kinerja (produktifitas) hidup kita adalah hasil atau produk dari pengalaman belajar dan pengalaman hidup kita sehari-hari yang sudah kita refleksikan.



sumber:
http://caritugasakademik.blogspot.co.id/2014/09/makalah-pengenalan-potensi-diri.html
http://artikelpengertianmakalah.blogspot.co.id/2015/05/pengertian-potensi-diri-macam.html
https://amandustena.wordpress.com/2010/05/15/mengenal-potensi-diri-dan-manfaatnya-            dalam-kehidupan-kita-sehari-hari/

artikel ini ditunjukan untuk TUGAS MATA KULIAH ILMU SOSIAL DASAR UNIVERSITAS GUNADARMA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar